Kamis, 25 Juni 2009

Lontang-lantung

Orang bijak berkata bahwa kehidupan manusia adalah sebuah perjalanan… sebab itu hendaknya kita menikmati perjalanan itu seutuhnya.

Sebuah prinsip penting telah sejak lama menjadi bagian dari diri saya, yaitu bahwa “hidup ini adalah belajar… belajar seumur hidup”. Saya beranggapan bahwa hidup adalah sebuah gudang misteri, artinya dalam kehidupan ini banyak hal yang tidak saya mengerti dan menjadi misteri. Dan tujuan kehidupan ini mungkin adalah untuk mengungkap misteri ini. Dengan rendah diri saya mengatakan bahwa saya sama sekali tidak bermaksud untuk menyombongkan diri bahwa saya mampu mengungkap semua misteri… tidak seperti itu, tidak akan pernah cukup umur saya untuk itu semua. Namun saya lebih berpikir bahwa saya tidak memiliki minat untuk duduk-duduk diam, tidak melakukan apa-apa dan bersikap cuek terhadap banyak sekali sesuatu yang tidak saya mengerti.

Saya memiliki hobi dan kebiasaan membicarakan sesuatu yang prinsipil dengan siapapun. Saya juga memiliki hobi dan kebiasaan untuk merasakan sesuatu yang belum saya rasakan. Kadang-kadang saya mondar-mandir mengunjungi beberapa teman untuk saya ajak mengobrol dengan tujuan untuk menggali dan mengetahui bagaimana mereka berpikir. Kadang-kadang saya tertarik untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukan oleh kebanyakan orang, berpetualang seorang diri. Semua ini saya tujukan untuk mengetahui tentang segala sesuatu lebih banyak.

Banyak orang yang tidak dapat mengerti dengan kesenangan saya untuk menjajal segala sesuatu itu. Banyak yang memandang saya dengan raut muka yang prihatin tatkala mereka melihat saya lontang-lantung kesana kemari karena tidak memiliki pekerjaan (bekerja ikut orang, perusahaan atau pemerintah). Lebih prihatin lagi ketika mereka mengetahui bahwa diusia saya yang ke dua puluh enam ini saya tidak memiliki seorang pacar pun. Nah dari sini saya menilai bahwa mungkin apa yang dianggap normal oleh kebanyakan orang adalah ikut orang, perusahaan atau pemerintah, berkeluarga dan punya anak… dan cukuplah sudah.

Bukannya saya tidak setuju dengan keluarga… sama sekali bukan seperti itu. Namun saya beranggapan bahwa dalam kehidupan saya di dunia ini, saya harus berupaya keras untuk mengetahui dan menjalani apa yang menjadi takdir saya, serta berusaha untuk sebanyak mungkin memahami misteri kehidupan… “untuk apa, mengapa, dan apa yang harus saya lakukan di dunia ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar