Apakah makna kebebasan itu? Sungguhkah seseorang bisa mendapatkan kebahagiaan abadi dengan merengkuh kebebasan? Saya pikir tidak. Ketika dulu saya masih menjadi seorang buruh industri, saya harus mengikuti jam kerja yang sangat mengikat. Kami para buruh diwajibkan mengikuti shift yang jadwalnya selalu berubah setiap dua hari sekali. Shift itu membuat jadwal kegiatan saya amburadul, saya kesulitan mengadakan janji dengan orang lain karena libur saya selalu digilir.
Pada waktu itu saya memimpikan suatu kondisi dimana saya bisa sepenuhnya terbebas dari semua omong kosong tentang jam kerja shift. Kebebasan di mana saya bisa pergi menemui teman-teman kapanpun saya suka, melakukan apapun yang saya suka, dan pergi menginap di rumah teman saya kapanpun saya suka. Mungkin ini terdengar aneh serta remeh, tapi bayangkan saja bahwa anda adalah seseorang yang sedang terjebak dalam sebuah pekerjaan yang tidak anda senangi, dan anda melakukan itu untuk bertahan hidup… sementara anda setengah percaya bahwa kebebasan itu bisa diraih, dan setengahnya lagi kebebasan hanya omong kosong. Bisakah anda merasakan perasaan itu?
Pada pertengahan Bulan Oktober 2008, akhirnya saya mendapatkan kebebasan yang saya impi-impikan itu. Itu adalah sebuah kemenangan besar bagi saya, dan saya tidak dapat menggambarkan kesenangan itu dengan kata-kata. Singkat kata saya begitu senang hingga saya menangis.
Pada saat saya mengetik ini… saya baru menyadari bahwa ini adalah pertengahan Bulan April 2009, sudah setengah tahun setelah saya keluar dari pabrik sialan itu. Namun perasaan bahagia yang saya rasakan pada Bulan Oktober tahun 2008 itu telah sama sekali hilang tidak berbekas. Saya mengisi hari-hari dengan kebosanan, dan untuk membuat saya tetap waras, maka saya menyibukan diri dengan berbagai kegiatan fisik. Saya merasakan ada yang tidak beres dengan kondisi saya, dan setelah beberapa waktu saya merenung maka saya tidak lagi percaya dengan prinsip bahwa kebebasan dapat menjamin kebahagiaan seseorang.
Manusia membutuhkan pengakuan dari manusia orang lain, dia butuh diakui atau mengakui diri sendiri bahwa dia adalah mahluk yang berguna. Pada dasarnya manusia akan mengalami kebahagiaan yang mendalam ketika dia tahu bahwa dia telah berguna bagi orang lain. Sesungguhnya dia ingin melakukan sesuatu yang berbeda daripada seperti yang dilakukan oleh orang lain, dia ingin melakukan sesuatu yang membanggakan dan yang dapat dikenang oleh dirinya dan orang-orang terdekatnya sebagai kesuksesan yang nyata. Sebebas apapun jika dia tidak melakukan apapun yang bermakna dalam hidupnya, maka dia akan terus menerus dirundung perasaan gelisah, seperti halnya perasaan orang yang tidak bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar