
Dalam kehidupan ini saya merasakan adanya keharusan dan tuntutan dari dalam diri saya sendiri untuk belajar berbagai macam hal. Saya adalah warga negara bebas, dan saya bebas untuk menjalani kehidupan dengan santai. Saya bebas untuk mendapatkan kebahagiaan dengan tidak melakukan apa-apa (bermalas-malasan)dan bersenang-senang, dan saya bebas berkumpul dengan teman-teman yang suka bersenang-senang pula.
Namun ternyata hati saya menghendaki lain, saya tidak bisa memperoleh kebahagiaan dengan cara tidak melakukan apa-apa, menganggur bengong, membiarkan lamunan melayang jauh, atau sekedar bersenang-senang menghabiskan uang. Kenyataanya saya hanya bisa merasa bahagia ketika saya mengetahui bahwa saya memperoleh pengalaman dan pelajaran baru setiap harinya. Saya tidak tahan dengan keadaan yang sama atau kondisi status quo, yang megharuskan saya bertindak dan berpikir dengan cara yang sama terus menerus.
Pola berpikir macam itu mengharuskan saya untuk menemukan pribadi-pribadi yang cocok, agar saya merasa berbahagia selaku mahluk sosial. Dan Puji Tuhan saya telah dipertemukan dengan Winto, Pak Rianto dan Eng. Pada mulanya saya hanya merasa cocok berteman dengan mereka, namun dalam berbagai kesempatan mereka telah menjadi guru kehidupan bagi saya.
Secara teknis mereka tidak mengajarkan kepada saya banyak hal, namun secara mental, kehadiran pribadi mereka telah sangat banyak mempengaruhi kehidupan saya. Mungkin mereka tidak pernah merasa melakukan hal positif untuk saya, namun kenyataannya mereka telah mempengaruhi cara saya dalam berpikir dan bertindak sehingga saya dapat merasakan suatu kemajuan di dalam perikehidupan saya. Untuk itu mereka telah saya anggap sebagai guru… guru kehidupan yang sangat saya hormati. Tanpa adanya mereka, sudah tidak mungkin saya menjadi seperti yang sekarang ini. Saya tidak sedang mengatakan bahwa saya adalah orang baik, namun saya merasa bahwa saya adalah orang yang jauh lebih baik dari pada diri saya yang dulu, sebelum bertemu dengan mereka.
.
Winto : Seorang sahabat yang telah menjadi saudara, mengajarkan ketertiban, ketelatenan, dan kemauan kuat. Telah sabar mendengarkan celotehan saya, menjadi tempat sampah bagi sampah-sampah emosi yang ada dalam hati saya. Telah menjadi seorang teman setia dalam suka maupun duka. Telah banyak memberikan dukungan-dukungan moril bagi saya dalam menghadapi suatu keputus-asaan yang merusak jiwa.
Pak Rianto : Seorang Bapak yang berpengalaman bagi jiwa saya yang rewel, yang sering sekali membutuhkan petunjuk-petunjuk untuk menemukan jati diri saya. Dia telah banyak memberikan waktunya untuk sekedar menasihati saya dan menemani saya dalam keadaan bimbang. Pengalaman-pengalaman hidupnya telah menjadikan suatu inspirasi positif buat saya, dan telah banyak menyebabkan malu bagi diri saya sendiri yang mudah sekali menyerah.
Eng : Seorang sahabat muda yang telah banyak memberikan pelajaran kepada saya. Perilakunya menjadi contoh bagi saya untuk membuat saya untuk tetap bersemangat dalam menjalani hari-hari yang membosankan. Dia mengajari saya bahwa apabila seseorang sedang menginginkan sesuatu, maka dia harus berusaha mewujudkan keinginan tersebut dengan sepenuh hati. Dia juga mengajari kepada saya bahwa dalam keadaan putus asa seperti apapun, kita harus memastikan bahwa kita sedang melakukan sesuatu.
Saya mengucapkan terimakasih kepada mereka, jasa mereka akan selalu saya kenang, pribadi mereka tidak akan saya lupakan. Semoga Tuhan memberkati mereka... God bless my Compadre, God bless everyone...
Namun ternyata hati saya menghendaki lain, saya tidak bisa memperoleh kebahagiaan dengan cara tidak melakukan apa-apa, menganggur bengong, membiarkan lamunan melayang jauh, atau sekedar bersenang-senang menghabiskan uang. Kenyataanya saya hanya bisa merasa bahagia ketika saya mengetahui bahwa saya memperoleh pengalaman dan pelajaran baru setiap harinya. Saya tidak tahan dengan keadaan yang sama atau kondisi status quo, yang megharuskan saya bertindak dan berpikir dengan cara yang sama terus menerus.
Pola berpikir macam itu mengharuskan saya untuk menemukan pribadi-pribadi yang cocok, agar saya merasa berbahagia selaku mahluk sosial. Dan Puji Tuhan saya telah dipertemukan dengan Winto, Pak Rianto dan Eng. Pada mulanya saya hanya merasa cocok berteman dengan mereka, namun dalam berbagai kesempatan mereka telah menjadi guru kehidupan bagi saya.
Secara teknis mereka tidak mengajarkan kepada saya banyak hal, namun secara mental, kehadiran pribadi mereka telah sangat banyak mempengaruhi kehidupan saya. Mungkin mereka tidak pernah merasa melakukan hal positif untuk saya, namun kenyataannya mereka telah mempengaruhi cara saya dalam berpikir dan bertindak sehingga saya dapat merasakan suatu kemajuan di dalam perikehidupan saya. Untuk itu mereka telah saya anggap sebagai guru… guru kehidupan yang sangat saya hormati. Tanpa adanya mereka, sudah tidak mungkin saya menjadi seperti yang sekarang ini. Saya tidak sedang mengatakan bahwa saya adalah orang baik, namun saya merasa bahwa saya adalah orang yang jauh lebih baik dari pada diri saya yang dulu, sebelum bertemu dengan mereka.
.
Winto : Seorang sahabat yang telah menjadi saudara, mengajarkan ketertiban, ketelatenan, dan kemauan kuat. Telah sabar mendengarkan celotehan saya, menjadi tempat sampah bagi sampah-sampah emosi yang ada dalam hati saya. Telah menjadi seorang teman setia dalam suka maupun duka. Telah banyak memberikan dukungan-dukungan moril bagi saya dalam menghadapi suatu keputus-asaan yang merusak jiwa.
Pak Rianto : Seorang Bapak yang berpengalaman bagi jiwa saya yang rewel, yang sering sekali membutuhkan petunjuk-petunjuk untuk menemukan jati diri saya. Dia telah banyak memberikan waktunya untuk sekedar menasihati saya dan menemani saya dalam keadaan bimbang. Pengalaman-pengalaman hidupnya telah menjadikan suatu inspirasi positif buat saya, dan telah banyak menyebabkan malu bagi diri saya sendiri yang mudah sekali menyerah.
Eng : Seorang sahabat muda yang telah banyak memberikan pelajaran kepada saya. Perilakunya menjadi contoh bagi saya untuk membuat saya untuk tetap bersemangat dalam menjalani hari-hari yang membosankan. Dia mengajari saya bahwa apabila seseorang sedang menginginkan sesuatu, maka dia harus berusaha mewujudkan keinginan tersebut dengan sepenuh hati. Dia juga mengajari kepada saya bahwa dalam keadaan putus asa seperti apapun, kita harus memastikan bahwa kita sedang melakukan sesuatu.
Saya mengucapkan terimakasih kepada mereka, jasa mereka akan selalu saya kenang, pribadi mereka tidak akan saya lupakan. Semoga Tuhan memberkati mereka... God bless my Compadre, God bless everyone...
Sama-sama , pak, saya juga banyak belajar darimu. Terima kasih karena sudah berguna :) moga2 bisa terus saling mendukung dalam menjalani kehidupan ini.
BalasHapus