Karate, Judo, Sambo, Jiujitsu, Capoeira, Kalari, Savate, Tang So Do, Grecko Roman Wrestling, Kung Fu, Pencak Silat, Aikido, Hapkido, Jet Kune Do, Mo Yea Do, Tae Kwon Do, Pancrase, Kurjaga, Kendo, Kenjutsu, Naginata, Krav Maga, Western Boxing, Tai Chi Chuan, Kenpo, Kali Arnis, Dumog, Ku’I’alua… ada lagi, apakah ada yang kurang? Yang mana sih diantara beladiri di atas yang paling efektif?
Sebelum kita mengetahui beladiri mana yang paling efektif, sebaiknya kita harus mengetahui dulu konsep tentang beladiri. Apa sih beladiri itu? beladiri adalah sekumpulan teknik menyerang dan bertahan yang dirangkum menjadi satu dalam sebuah sistem beladiri, yang motivasinya adalah menguasai lawan yang hendak menguasai kita. Dalam kehidupan sehari-hari apabila tidak mungkin ada intimidasi dari seseorang yang ingin menguasai kita dengan kekerasan, maka beladiri boleh kita tinggalkan. Untuk beladiri saya lebih senang menggunakan istilah teknik beladiri, dari pada seni beladiri. Lantas apa bedanya? Dalam pemahaman saya tentu ada perbedaan mencolok antara seni dengan teknik. Dalam banyak hal, seni dan teknik seringkali dipraktekan bersama-sama, karena kegiatan seni tertentu menuntut penguasaan teknik tertentu, sebaliknya kegiatan teknik tertentu juga membutuhkan penguasaan seni tertentu. Contohnya adalah seni merawat rambut, harus ada keseimbangan antara teknik dan seni. Jika seorang pencukur rambut hanya memperhatikan teknik, tidak ada seni, maka gaya rambut hasil kerjaannya akan minimalis, kuno, dan pelanggan tidak mau kembali. Sementara jika seorang pencukur hanya tahu seni, tanpa membekali dirinya dengan teknik yang memadai, maka kerjaanya akan amburadul, runyam, banyak pelanggan yang akan complain. Maka menurut saya kegiatan memotong rambut adalah seni, seni memotong rambut.
Lantas bagaimana dengan kegiatan seorang teknisi listrik atau elektro, bisakah pekerjaan mereka disebut sebagai seni? Ya mungkin saja bisa, namun kebanyakan orang akan cenderung sepakat bahwa jenis pekerjaan mereka lebih termasuk ke teknis dari pada seni. Jadi mungkin istilah kegiatan teknis lebih dimaksudkan pada kegiatan menyelesaikan suatu masalah tertentu dengan kecenderungan mengorientasikan pada tujuan “berhasil guna” daripada tujuan artistik dan keindahan. Jadi sebaiknya beladiri juga harus memiliki orientasi yang sama dengan kegiatan teknis yaitu tujuannya adalah berhasil guna, menghindarkan diri dari bahaya, tidak indahpun tidak apa-apa asal bisa selamat. Menurut saya beladiri boleh-boleh saja tidak sedap dipandang mata, karena gerakannya tidak mengandung unsur acrobat, namun cenderung simple, efektif dan mematikan. Makanya saya lebih senang dengan istilah teknik beladiri daripada seni beladiri, untuk memisahkan antara beladiri sungguhan dengan beladiri-beladirian.
Katanya beladiri sudah ada sejak jaman dahulu kala, jauh sebelum agama-agama samawi ada. Beladiri mengiringi sejarah perkembangan kebudayaan manusia. Orang-orang Cina kuno menggunakan suatu teknik sederhana untuk bertahan dari binatang buas, kemudian malahan teknik itu mereka kembangkan dengan mencontoh gerakan-gerakan binatang tertentu. Di pulau Jawa, pencak silat Bawean dikembangkan oleh sepasang suami istri sehabis mereka melihat dua monyet berkelahi. jadi inti dari beladiri klasik adalah sekumpulan teknik-teknik indah yang mereka contoh dari alam dengan motivasi untuk mengalahkan lawan, sesuai pengetahuan menurut jaman mereka masing-masing. Jadi konsep beladiri adalah sama, apapun jenis beladiri itu, yaitu berusaha selamat dari suatu konflik, bukan pertunjukan tari-tarian.
Dengan prinsip bahwa beladiri adalah suatu metode untuk menyelamatkan diri dari suatu konflik, maka seharusnya beladiri harus juga mengalami improvisasi. Seperti halnya obat-obatan yang harus diperbarui sedemikian rupa untuk mengikuti perkembangan penyakit yang semakin kompleks, maka beladiri juga harus direformasi sedemikian rupa guna mengikuti perkembangan akal manusia. Beladiri seharusnya bisa mengakomodir kebutuhan manusia untuk selamat dari suatu konflik, karena itulah beladiri harus serius dengan teknik-teknik sederhana, mudah dikuasai, mudah dilakukan, sehingga berhasil guna dalam praktiknya. Apa gunanya jika beladiri, apabila beladiri tersebut lebih diutamakan pada hal-hal lain daripada untuk kegunaan pembelaan diri. Di dalam masyarakat, berkembang disiplin-disiplin semacam olah kebugaran yang memiliki wajah dan identitas seperti beladiri. Disamping olah kebugaran, identitas beladiri juga sangat sering dipakai dalam pertunjukan seni, akrobatik bahkan terapi penyembuhan dari penyakit kecanduan narkoba. Tidak ada yang negatif dalam kegiatan-kegiatan ini, tentu saja. Hanya saja apabila ada seseorang yang bersikeras mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini dianggap sebagai beladiri… sepertinya kok aneh banget gitu. Tolok ukur beladiri yang menurut saya ideal adalah, metode-metode pembelaan diri yang diajarkan di gym-gym Amerika, yang kini mulai berkembang di kota-kota besar di Indonesia, yang berfokus pada cara efektif untuk melindungi diri dari kriminal, dengan mengandalkan teknik logis sederhana tapi efektif dan mematikan. Klub-klub yang seperti inilah yang biasanya melahirkan fighter-fighter handal.
Bagi calon-calon pebeladiri yang sekarang sedang melakukan survei institusi beladiri yang akan diikuti, silahkan memilih beladiri sesuai dengan karakter anda. Pertama-tama anda harus mengetahui apa motivasi anda sebenarnya, mengapa anda ingin bergabung dengan salah satu cabang beladiri. Apakah anda disuruh-suruh orang tua? Apakah anda ingin sekadar mengisi waktu luang? Apakah anda terprovokasi oleh media atau film? Apakah anda ingin berorganisasi dan mencari teman? Apakah anda ingin bugar? Apakah anda ingin kelihatan lebih gagah? Apakah anda menginginkan kemenangan? Atau apakah anda menginginkan keamanan lebih atas pribadi anda? Jika motivasi anda lebih cocok dengan pertanyaan enam pertama, maka terserah anda mau pilih beladiri apapun, tidak menjadi soal. Namun jika motivasi anda lebih cocok dengan dua pertanyaan terakhir, maka saya bisa merekomendasikan sesuatu.
Jika anda ingin memenangkan pertandingan satu lawan satu full body contact, saya anjurkan anda untuk bergabung dengan akademi Brazilian Jiu-jitsu. Perlu anda ketahui bahwa Brazilian Jiu-jitsu adalah beladiri ground grappling (gulat yang sebagian besar dilakukan di atas tanah) dengan sedemikian banyak rupa teknik mengunci yang masuk akal. Di sini anda akan diajarkan untuk ulet, mempergunakan lebih banyak otak untuk mengaplikasikan teknik, ketimbang menggunakan banyak tenaga otot. Anda akan dituntut untuk menghemat tenaga anda dengan memanipulasi gerakan-gerakan gulat tanah yang rumit, guna memprovokasi lawan untuk menghabiskan tenaganya. Anda akan banyak diajari teknik-teknik bergulat dengan memanfaatkan tanah/ lantai sebagai partner anda untuk mengalahkan lawan. Selain Brazilian Jiu-jitsu anda juga dapat mempelajari teknik Gulat Grecko-Roman, Sambo, atau Judo, untuk mematangkan kemampuan anda dalam bertanding. Perlu diketahui, bahwa kemahiran ber-grappling perlu sekali dikuasai untuk memenangkan suatu pertandingan. Perlu sekali saya beritahu bahwa seringkali diperlukan banyak uang untuk bergabung dengan Institusi Brazilian Jiu-jitsu. Namun ada beberapa kelemahan dalam Brazilian Jiu-jitsu, ada beberapa kondisi yang tidak mendukung kita mempraktekannya. Dalam serangan jamak kita tidak mungkin pakai teknik ini, demikian juga bila kita sedang berada di lingkungan pasar yang becek dan bau, tidak mungkinlah kita “gulung-gulung” di tanah basah air comberan. Jijai…
Bagi anda yang menginginkan keamanan lebih atas pribadi anda, lebih-lebih bagi anda para wanita, maka saya sarankan bagi anda untuk bergabung dengan organisasi beladiri Krav Maga. Dalam perkembangannya, teknik Krav Maga sering di-improvisasi oleh para Haganah, tentara Israel, dari rutinitas nyata mereka yang penuh dengan konflik. Jadilah beladiri yang super agresif, super reflek, dan bisa sangat mematikan. Beladiri ini sangat pro pada perkelahian fisik nyata, yang berorientasi pada penyelesaian masalah secepatnya tanpa tetek bengek. Tidak ada idealisme konyol dalam beladiri ini, tidak boleh hanya idealis pada grappling saja, atau pukulan dan tendangan saja. Jika anda dituntut untuk menghemat tenaga dalam beladiri Brazilian Jiu-jitsu, maka pada Krav Maga anda dituntut untuk menghentakan tenaga anda seluruhnya dalam waktu yang sangat pendek, seperti meledak, dengan tujuan untuk meringkus musuh atau membunuhnya. Beladiri ini akan mengajarkan kepada anda di titik tubuh lawan mana anda harus memukul atau menendang. Semuanya oke tentang beladiri ini, hanya saja ada sebuah masalah agak berat disini. Anda membutuhkan biaya yang sangat besar untuk bisa bergabung dengan beladiri ini, dan anda harus lakukan di luar negeri. Jangan harap dalam waktu dekat akan ada sekolah Krav Maga di Indonesia, karena kebanyakan manusia Indonesia akan menolak segala sesuatu yang berbau Ibrani. Namun jika anda beruntung, anda akan menemukan sekelompok pemuda yang berlatih Krav Maga secara underground di Malang.
Semoga kita semua selamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar