Sayangi kambing-kambing itu wahai teman, perlakukan dia dengan belas kasihmu
Mereka mahluk hidup kawan, mendambakan kedamaian
Mereka sekedar ingin menghirup segarnya nafas kehidupan
Kamu seorang manusia, seorang gembala, pasti memiliki kasih sayang
Jauh di di dalam lubuk hatimu, kamu adalah manusia berperasaan
Jangan biarkan yang satu itu hilang
Hormati sang Pencipta dengan kasih sayangmu
Hormati ciptaannya dengan kasih sayangmu
Dengan menghormati binatang, hatimu akan semakin lembut
Dan kelembutan hatimu itu akan menjadi berkah untuk mereka
Percayalah kawan…
Sembelihlah kambing itu teman, makanlah dia
Dagingnya akan menyehatkan badanmu
Jangan engkau pedulikan para vegetarian brengsek itu teman
Mereka terlalu lemah, terlalu bodoh
Mereka tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan
Kasih sayanglah, belas kasihanlah… pah!
Lagian Tuhan kan membolehkan kita memakan binatang
Buat apa pusing-pusing memikirkan hak binatang
Lha wong kita saja yang manusia belum tentu haknya diperhatikan
Ya toh!
Menjadi seorang penyayang kemudian bertindak berhati-hati dan peduli… atau menjadi seorang yang bukan penyayang kemudian bertindak dengan hanya mementingkan diri sendiri, adalah sepenuhnya terserah anda. Pilihan pertama dan kedua sangat menentukan siapa diri anda.
seketika manusia terkadang harus berpikir bukan hanya soal perasaan manusia tetapi pada suatu keberadaan makhluk lain yang juga bisa merasakan sakit,lapar,marah,walau tak bisa berpikir seperti manusia ingatlah bahwa bukan hanya manusia yang diciptkan untuk hidup tetapi juga makhluk2 yang lain.Dan memang yang paling sulit adalah menghargai kehidupan makhluk yang lain.
BalasHapus