Kamis, 29 Januari 2009

Jong Republik

Seringkali kita melihat mereka di ujung-ujung gang sedang jongkok bergerombol, dengan sebatang rokok di mulut mereka masing-masing. Semakin malam jumlah mereka semakin banyak. Kemudian mereka bergiliran menyesap minuman beralkohol yang dicampur dari berbagai macam merek minuman kesehatan dengan solvent (sejenis bahan untuk campuran cat besi atau cat plastik). Diantara mereka ada yang gaduh atau mengomel, ada yang diam, ada yang sempoyongan, dan ada pula yang duduk bersandar ke dinding rumah orang, tertunduk sedang ngiler. Ketika malam sudah sangat larut mereka baru tidur, pagi hari mereka masih tertidur, jadi bangunnya siang, malahan kadang-kadang sore hari mereka baru bangun.

Itulah kehidupan sehari-hari dari sebagian pemuda kita, pemuda Indonesia, generasi penerus bangsa, suatu generasi baru Indonesia penikmat kemerdekaan. Harus selalu diingat bahwa kemerdekaan Indonesia adalah tidak datang dengan sendirinya, namun merupakan hasil dari jerih payah dan pengorbanan para pahlawan pejuang kemerdekaan. Ironisnya mereka malah mengisi kemerdekaan yang menjadi hak mereka itu dengan hal-hal yang remeh temeh, yang sama sekali tidak mencerminkan sikap bersyukur atas kemerdekaan, dan tidak pula mencerminkan sikap berterimakasih kepada para pahlawan yang gugur dalam merebut kemerdekaan. Banyak orang beranggapan bahwa ini masih dalam batas kewajaran, karena masih banyak pemuda Indonesia yang “tidak seperti itu”, masih banyak pemuda Indonesia yang berprestasi dan membuat nama Indonesia harum dihadapan bangsa-bangsa! Ya saya tahu itu, tapi saya wegah membicarakan hal-hal semacam itu, tidak terlalu bermanfaat bagi siapapun. Tidak akan ada gunanya membicarakan mereka yang berprestasi semacam itu sementara jutaan pemuda kita yang lain dalam keadaan dikuasai oleh kerapuhan dan kemalasan, yang membuat mereka mudah diombang-ambing oleh riak-riak kehidupan di masyarakat. Saya cuma ingin membicarakan mereka-mereka yang “seperti itu”, yaitu para pemuda yang melewatkan waktunya tanpa belajar sesuatupun yang penting, tanpa berusaha membekali diri mereka dengan keahlian apapun. Saya ingin membicarakan mereka yang selalu hidup untuk saat ini, menghabiskan segala sesuatu yang mereka punya untuk saat ini, sekedar mencari kesenangan dari apa yang mereka peroleh saat ini, yang tidak memikirkan akan menjadi apa mereka itu dalam beberapa tahun kedepan. Saya ingin sedikit Berkomentar tentang para pemuda yang sekarang sedang dalam keadaan tidak melakukan apa-apa, menganggur, mencari kesengan kesana kemari, dan menjadi beban bagi bagi orang tuanya.

Banyak orang mengatakan bahwa generasi muda telah dirusak oleh minuman keras. Sehubungan dengan minuman keras ini, saya pribadi tidak sependapat dengan pendapat yang mengatakan bahwa alkohol dapat merusak generasi bangsa, atau dapat merusak para pemuda. Karena alkohol hanyalah alkohol, dan akan tetap seperti itu sampai kapanpun, yang tidak akan memberikan efek negatif apapun jika tidak disalah gunakan. Yang seringkali menimbulkan masalah bagi para pemuda sehubungan dengan alkohol, adalah justru karena kurangnya tradisi disiplin yang mereka terima dari keluarga mereka, sehingga kemampuan mereka untuk mengontrol diri menjadi sangat kurang, sehingga mereka menjadi mudah sekali mencandu alkohol. Pada akhirnya, karena kecanduan alkohol, pemuda tersebut terdorong untuk memfokuskan sumberdayanya untuk mendapatkan/ membeli alkohol, cenderung berkumpul dengan teman-teman peminum alkohol, serta memasuki tempat-tempat di mana alkohol seringkali diminum. Seorang pemuda yang kecanduan alkohol akan cenderung memakai uangnya untuk membeli minuman beralkohol, dari pada memakai uangnya untuk membeli kebutuhan dasar mereka yang lain. Jadi akar permasalahan yang membuat para pemuda menjadi bermasalah adalah, kerapuhan seorang pemuda untuk cenderung tertarik pada segala macam fenomena kecanduan.

Saya tidak tahu kenapa, atau apa hubungannya, namun seringkali ditemui bahwa pemuda ingin dilihat bahwa mereka sedang mabuk, lantas berjalan kesana-kemari, berbicara kasar dan bertindak semau-mau mereka. Mungkin karena ingin dianggap lebih dewasa, lebih matang atau lebih jago. Padahal setiap orang yang pernah mabuk tahu, bahwa dalam keadaan mabuk berat, seseorang akan memilih untuk diam atau tidur, karena sangat tidak nyaman dalam keadaan mabuk berjalan-jalan, hanya akan membuat sakit kepala saja. Kenaifan seperti ini yang membuat alkohol memiliki salah satu penilaian negatif tertentu dalam masyarakat. Masyarakat jadi terlalu melihat dan mempermasalahkan alkoholnya saja, dari pada memperhatikan betapa bahanya sikap mudah mencandu yang diderita oleh para pemuda. Sebenarnya jika kita mau melihat kenyataan apa adanya, maka fenomena kecanduan tidak melulu hanya terdapat pada alkohol, tapi juga pada rokok, Play Station, Film Blue, kebiasaan dugem, narkoba, dan hal-hal lain yang membuat pemikiran dan pengeluaran mereka menjadi tidak tidak terkontrol.

Beberapa teman muda saya yang saya perhatikan, kebanyakan meraka itu terlihat sedemikian pasif, lemah, tidak bergairah, tidak memiliki impian, kurang berinisiatif, tidak memiliki pemikiran yang membangun, sehingga kelihatan sekali bahwa mereka hanya mau dengan sesuatu yang instan-instan saja. Jadi apa yang menjadi rutinitas mereka sehari-hari adalah menonton tv, menonton film, mendengarkan musik hingar bingar, menonton bola, lontang-lantung kesana kemari dengan pacar mereka dan ngomong tidak karuan membicarakan sesuatu yang tidak bermanfaat. Sedikit sekali mereka melakukan kegiatan aktif yang bermanfaat, seperti misalnya menambah pengetahuan, atau mengasah ketrampilan tertentu. Mereka hanya peduli dengan kesenangan sesaat, mereka tidak mau serius dengan pekerjaan yang mereka kerjakan, padahal itu akan membuka jalan pada masa depan mereka yang gemilang.

Ini adalah sebuah fenomena yang telah saya lihat, sudut pandang pribadi yang ingin saya bagi dengan siapa saja. Kepada para pemuda, teman-teman yang kebetulan sekarang sedang menganggur, saya menjadi prihatin karena mereka cenderung berkumpul dengan teman-teman mereka yang sama-sama menganggur, menghabiskan waktu bersama untuk bernyanyi di sudut jalan, menonton film porno, menyewa ps, atau membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan perempuan, atau bahkan membicarakan omong kosong tentang penampakan mahluk ghaib, jin, atau ramalan-ramalan. Jarang sekali ada inisiatif dari mereka untuk mempelajari sesuatu yang baru, yang lebih dapat membuat maju diri mereka pribadi.

Ternyata ironis sekali kenyataannya, sulit sekali membujuk mereka untuk tertarik dengan hal-hal yang bersifat membangun. Jika saya menawarkan film-film dokumenter seperti National Geographic, Discovery Chanel, atau History Chanel… mereka kelihatan tidak tertarik, malah meminta film porno. Jika saya berbicara bahasa Inggris dengan mereka, agar kita sama-sama lancar berbahasa Inggris, mereka selalu menghindar, bukannya mereka tidak bisa, hanya saja mereka tidak pernah menganggap bahwa bahasa Inggris itu penting.Beberapa kali saya menawarkan pengetahuan tentang Brazilian Jiu-jitsu dan Krav Maga kepada mereka. Sekuat apapun saya membujuk mereka untuk berlatih beladiri ini dengan mengatakan bahwa beladiri ini adalah beladiri paling efektif dan paling mahal sedunia… toh mereka hanya senyum-senyum kecil, berlatih setengah hati dan ogaha-ogahan, serta kembali lagi pada rutinitas mereka yang membosankan. Payah.

Dalam pandangan saya pribadi tentang bagaimana seharusnya pemuda berperilaku adalah, bahwa seorang pemuda seharusnya menumbuh kembangkan sikap selalu ingin tahu pada segala hal. Dan seharusnya mereka lebih telaten dengan segala kegiatan yang berpotensi untuk memajukan kualitas mereka, sehingga mereka bisa dianggap layak untuk memberikan partisipasi mereka dalam pembangunan. Sembari biaya hidup mereka masih dalam tanggungan orang tua, seharusnya mereka harus bisa berfokus dan aktif dalam banyak kegiatan, sehingga teman mereka banyak. Teman adalah sangat penting partisipasinya untuk memajukan kepribadian seorang pemuda. Semakin banyak teman dan semakin kompleks jenis teman yang dimiliki oleh seorang pemuda, semakin banyak pula pelajaran yang dapat diambil oleh seseorang untuk mengintrospeksi diri dan memajukan hidupnya. Seorang pemuda harus banyak membaca, agar daya pikir mereka semakin berkembang, pengetahuan mereka semakin meluas, dan perilaku mereka semakin terarah. Jika perlu, mereka dapat bergabung dengan organisasi-organisasi tertentu yang dapat membuat mereka lebih aktif dan memiliki kemampuan dalam membangun jaringan. Seorang pemuda harus bekerja keras untuk menemukan tujuan hidupnya dan berusaha menemukan seorang mentor yang dapat memberikan dorongan untuk mencapai cita-citanya tersebut.

Seorang pemuda harus memiliki impian yang kuat bahwa mereka akan menemukan sebuah keberhasilan yang gemilang di masa mendatang. Mereka harus bersungguh-sungguh dengan segala hal yang sedang mereka kerjakan agar tingkat keberhasilan mereka tinggi. Dan yang terakhir, seorang pemuda harus sesering mungkin menilai dirinya sendiri, serta menanyakan sejauh apa mereka telah mengembangkan diri mereka masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar