
Cak Kartolo, jika saya mendengar itu saya langsung teringat dengan lawakan ludruk Kartolo CS yang terdiri dari Cak Kartolo, Cak Sapari, Cak Basman, Cak Munawar, Cak Markeso, Cak Blontang, Ning Kastini, Cak Sokran, Cak Kancil dll. Nama-nama itu sangat berarti bagi saya pribadi, lebih-lebih nama Cak Basman yang terkenal dengan gaya bahasanya yang meninggi dan kocak.
Saya menghabiskan hidup selama dua puluh enam tahun terakhir di Jawa Timur. Bahasa yang paling saya kuasai adalah bahasa Jawa dialek JawaTimur, otomatis cara guyon saya adalah model guyonan Jawa Timur. Tidak semua orang mengerti model guyonan khas ludrukan model Jawa Timur. Tidak semua orang Jawa mengerti model guyonan ini, contohnya orang Jawa Tengah, jarang sekali mereka tertawa lepas ketika mendengarkan guyonan ini. Tidak semua orang luar pulau yang mengerti bahasa Jawa yang bisa tertawa mendengarkan guyonan ini. Namun saya kenal seorang Batak yang bernama Frans Dinton, bahasa Jawa-nya pasif, namun dia bisa tertawa jika mendengarkan model guyonan ini.
Bagi saya hidup tanpa guyon adalah hampa, saya menjunjung tinggi humor dalam kehidupan ini seperti saya menjunjung tinggi vegetarianisme. Saya berusaha baik dalam berhubungan dengan semua orang, namun hubungan tersebut akan menjadi kaku jika orang tersebut tidak dapat saya ajak guyon. Saya pribadi selalu mengimbuhkan guyon Ludrukan Jawa Timur dengan semua orang, meskipun mereka bukan Orang Jawa. Sering sekali saya berguyon Ludrukan dengan teman-teman India meskipun mereka tidak mengerti, bahkan salah satunya telah terekam kamera dan diputar dalam suatu meeting International yang diadakan oleh suatu organisasi di Jakarta. Saya tidak diberitahu sebelumnya bahwa rekaman itu mereka putar dan ditonton sekitar orang.
Setiap jam 23:oo WIB, saya selalu mendengarkan Ludrukan Cak Kartolo. Saya selalu menanti-nanti munculnya Cak Basman yang terkenal dengan gaya bahasanya yang tinggi dan sering keselip lidah. Cak Basman juga terkenal dengan model tertawanya yang berat dan panjang. Biasanya Cak Basman muncul sebagai juragan kaya yang seringkali mengalami nasib apes karena diakali oleh Cak Kartolo dan kawan-kawan. Nah kalau Cak Basman mengetahui bahwa dirinya sedang diakali oleh para Cak Kartolo dan Kawan-kawan, maka dia akan marah besar dan mencaci maki mereka. Nah ketika Cak Basman mencaci maki inilah saya tertawa lebar, perut saya seakan diaduk-aduk, tertawa lebar.
Meskipun adegan ini seringkali diputar ulang berkali-kali namun kenyataannya saya tidak pernah bosan. Saya mendengarkan lawakan ini sedari kecil, dan lawakan ini seringkali membantu saya melewati hari-hari berat saya.
Mengapa saya menyukai Ludruk? selain lucu, Ludruk adalah pertunjukan orang-orang lugu dari masyarakat kelas paling bawah yang berpikir sangat sederhana. Selicik apapun mereka merencanakan sesuatu, sepanas apapun suasananya, Ludruk Kartolo selalu berakhir dengan perdamaian. Tidak ada balas dendam, tidak ada yang mati, semuanya diampuni, semua saling mengampuni. Ini adalah contoh pertunjukan perdamaian.
Saya suka perdamaian,
Saya suka ludruk
Tertawa adalah salah satu ungkapan perasaan amnusia yang paling ekspresif.
BalasHapusDengan tertawa maka akan tercipta sebuah suasana yang menunjukan perdamaian, karena dengan tertawa maka perdamaian akan tercipta.
Tiap orang memiliki cara yang berbeda untuk tertawa dan tentu merka punya selera humor yang berbeda. Sebagian orang mampu menciptakan humor yang sangat lucu. Salah satunya Cak Kartolo dkkm mereka adalah orang orang yang memiliki kemampuan unutk mengolah kata kata dalam kebudayaan dan bahsa merka sehingga menghasilkan karya humor yang sangat menggelikan, tapi tentu karena Cak kartolo membuat lawakan dengan bahasanya sehingg ahanya orang orang yang memiliki kebudayaan bahasa sma lah yang dapat menikamati itu (sebagian besar). Tapi di situlah kekayaan humor nusantara dapat dikembangkan. Sebagaia generasi muda, marilah kita tetap jaga budaya humor dengan bahasa daerah dan kebudayaan kita masing2 agar menjadi kekayaan humor nusantara. Dan mari kita lestarikan itu karena dengan menajga humor maka kita ikut menjaga perdamain di tanah air tercinta kita ini.salam yanah air.
terakhir, tertawalah selagi sempat karena kita diberi anugra untuk tertawa selepas mungkin.,,.
hahahahahahahahahahahaha,.,.,.,.,..,.,.,^^
Saya pernah berfoto dengan cak Sapari :) hahaha, ayo ngguyu!
BalasHapus